Rabu, 01 Desember 2010

Syndrome Akut Genre

Dulu aku PUNK ROCK, berontak kesana kemari, melawan yang entah siapa menjadi musuhku, anti kapitalis, mabuk sepanjang hari dan anti ini itu. Tapi itu dulu, setelah aku sadar kalau jadi punk rocker itu sama sekali tidak keren. Aneh dimata tetangga, sampah masyarakat, di cap krimanal dan susah dapat gebetan gadis SMU. Paling tidak seperti itu. Sekarang aku bagian dari EMO LOVERS. Kupanjangkan rambut depanku, make-up tipis baluti wajahku layaknya emo sejati. Kupandang diriku di cermin, ternyata aku sudah lebih keren dari kemarin dan dengan lumayan mudah aku menggaet gadis labil yang ababil. Tapi, aku jadi risih jika setiap pagi dan sore harus berdandan seperti ini. Kemarin kulihat temanku nge-band di festival musik yang diadakan sekolahku, ia sangat keren dengan skrap hitam dikepala. Kutawari sebatang rokok, tapi ia menolak. Katanya, saya bukan lagi perokok, alkoholik apalagi pecandu ganja atau istilah kerennya “STRAIGHT EDGE”. ini baru sebagian. Pikirku itu sangat keren, dan mulai sekarang aku akan jadi HARDCORE yang STRAIGHT EDGE. Beberapa minggu kemudian, aku menjalin asmara dengan gadis SMU. Tapi sayang ia lebih suka berdandan hitam-hitam, layaknya METAL yang sama sekali tidak menyeramkan dan lucu bagiku. Bila malam minggu tiba, ia berkumpul dengan komunitas REGGAE dan berdandan regge style. Bob marley di dada, dirubahnya malam dengan penuh warna. Minggu-minggu berikutnya bersama PARTY DORKS, CHANGCUT RANGERS dan OUTSIDER’S and LADY ROSE. Sepertinya aku harus banyak menyesuaikan diri agar bisa dapat cintanya lebih dalam, karena aku adalah BENALU PARASIT DARI MUSIK YANG KALIAN MAINKAN.


4 komentar:

  1. mas penyamun terlalu perhatian deh dengan mereka :D

    BalasHapus
  2. bukan perhatian tapi kasihan hahaha :P

    BalasHapus
  3. ah... sekarang apa bedanya perhatian dan kasihan..yang penting tidak sombong :D

    BalasHapus
  4. bedalah, perhatian pake perasaan berlebihan kalou kasihan kadang ada kemuakkan :P

    BalasHapus