Kamis, 08 September 2011

Jika “Newsletter” Haram Bagimu

Saya tidak menyalahkanmu jika “newsletter” haram bagimu, mungkin isi kepalamu sudah penuh sesak akan “miskin pemahaman” dan “dangkal logika”. Sejak parameter non-mainstream kau ukur dengan seberapa cepat kau modifikasi sepeda ala George King Barris.



Mengeluarkan statement itu mudah, bagai membalikkan telapak tangan. Namun mempertanggung jawabkannya bagai menelan Himalaya dalam hitungan detik! Kau, saya dan mereka sama inginnya terlihat paling hebat, paling jenius atau paling idiot sekalipun dalam ber-retorika menyambut liur yang telah mengering dan berkarat beberapa tahun lalu, beberapa bulan lalu, beberapa hari lalu atau yang parahnya beberapa jam lalu. Oh shit!



Meng-interpretasikan diri dengan pemahaman leninshit, marxshit atau holyshit sekalipun saya tidak perduli. Mengambil jalur “kekiri-kirian”, “kekanan-kanangan” atau “kekanak-kanakan” sekalipun saya tidak perduli tentang hidupmu yang melacurkan diri pada hasrat pembuluh terluar, ambisi pinggiran, bla bla bla…



Newsletter, Zine atau Selebaran yang biasa kita temui di tempat-tempat kolektif, di rumah-rumah info atau dari tangan ke tangan adalah satu bentuk perlawanan terhadap media mainstream yang berfikir seribu kali untuk memuat band-band bawah tanah yang tak layak jual baginya, yang tak layak di komsumsi baginya, yang tak layak di bicarakan baginya!

Maka dari itu, mereka yang terlebih dulu ada di dunia kolektif membuat sebuah wadah perlawanan terhadap media mainstream yang berwujud Newsletter, Zine atau Selebaran yang kau haramkan bagimu idiot pengendara sepeda ala George King Barris!



Yang jadi pertanyaan, seberapa luas “media” itu dalam idiologi dan idealisme-mu??



Hanya sebatas tulisan yang jumlah paragraf-nya tak mampu kau hitung dengan jari-jemari? media adalah sumber informasi, sebagai informasi sudah pasti membuat kita tahu apa yang belum kita ketahui sebelumnya. Yang membedakan media mainstream dan non-mainstream adalah bukan cuma di pabriknya, tapi cara produksinya juga. Media non-mainstream juga terbit suka-suka alias tidak berkala seperti media mainstream lakukan, berkala. tuntutan laku tidak laku bukan masalah bagi media non-mainstream dan ada juga media non-mainstream yang di gratiskan, tidak memiliki hak cipta, kalian ingin copy sebanyak yang kalian inginkan pun tidak jadi masalah. Atau kata teman ku “kalian mau sebut itu punyamu pun tidak jadi masalah”!



Tunggu, tunggu… hp itu apa? Facebook itu apa? Browsing itu apa? Ohh shit saya baru tahu kalo kalian, kalian, kalian yang anti-media dalam labirin ter-fatal pun masih meng-komsumsi media yang ingin kalian bumi hanguskan rata dengan tanah! Bagai bunglon yang menjilati isi dunia, melebihi psk yang mejajakan tubuhnya pada lelaki hidung belang, melampaui busuknya judas sekalipun! Cuihhh…!!!



Hp dengan merk apapun, facebook dengan pertemanan berapa pun dan browing tentang apapun, kalian yang meng-haramkan “Newsletter” adalah ambigu dengan tetek bengek sok pahlawan komunitas dengan kapasitas tai kucing yang berselubung dari rentetan jilat menjilat selangkangan mainstream!



“Kami memang akan kalah besok. Disingkirkan lusa. Dilenyapkan minggu depan. Terpuruk berulang setiap tahun. Dimakan habis kompromi di penghujung hari. Namun bukan hari ini. Mungkin belum, mungkin tak akan pernah. Yang pasti bukan hari ini. Kami masih punya hari ini untuk dihabiskan, sampai waktunya kami benar-benar lenyap.”



-Selamat datang di duniaku, wahai pengendara sepeda ala George King Barris-

2 komentar: