Sabtu, 09 Oktober 2010

asshole


terdengar sangat jelas suara adzan yang mengumandang dari arah belakang rumahku, subuh itu sangat ribut, hantaman hujan dari langit di atap rumah dan suara adzan dari masjid berpacu saling berlomba berdendang di telingaku.

"ayolah nak, ambil wudhu lalu ke masjidlah sholat" kata malaikat di samping kananku.

"tidak usah nak, dia itu penipu. lebih baik kamu tidur saja" kata malaikat di samping kiriku.

lalu, mereka bertengkar. membuat keributan, lebih ribut dari hantaman
hujan dari langit diatap rumah dan suara adzan yang menggema. tidak ada yang mengalah, mereka tidak peduli padaku, mereka hanya menginnginkanku menjadi dirinya saja, tidak lebih. akupun muak mendengar mereka bertengkar.

"diam" sekuat tenaga aku teriak, sisanya aku simpan untuk melawan.

mereka terdiam memandang wajahku, ke duanya sudah memar-memar saling menyerang.

"kalian pulang saja ke tuan mu, tidak usah mengajarkan aku ini itu, baik buruk dan salah benar. aku sudah dewasa"


dengan langkah kura-kura, mereka saling berpegangan meninggalkanku dengan raut wajah yang sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar