Jumat, 10 September 2010

"apapun akan aku lakukan untuk buatmu bahagia"

"hey nak, kenapa bersedih...?"

tanyaku pada bocah kecil nan lugu yang sedang merenung di atas trotoar.

sepertinya ada yang salah dengan pertanyaanku, bocah ini tetap di posisinya sebelum aku bertanya, tertunduk merenung diatas trotoar.

"hmm... hey nak', kenapa bersedih...?"

bola matanya mengarah padaku seakan ingin menjawab pertanyaanku.

"kamu orang baik?"

pertanyaan bocah ini seperti ingin mengusirku, mungkin aku harus menipumu nak'.

"iya nak"

"apa kamu pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga hingga kau membuang waktumu untuk bersedih?"

"sesuatu yang datang pasti akan pergi nak"


"tapi aku masih membutuhkannya disisiku, aku ingin dia ada disni sekarang, aku tahu dia sangat sayang padaku"


dengan raut wajah sedih dan bola matanya yang ingin melinangkan air mata kekecewaan.

sepertinya bocah ini sedang berada di fase yang sangat-sangat serius...

"bapak kamu di mana ?"

"saya tidak tahu siapa bapakku"

"trus ibu kamu ?"


"5 hari yang lalu ibu berkata padaku, *jangan sedih nak', tidak selamanya kita seperti ini, tuhan mungkin kecewa dan mencoba kita untuk lebih sabar dan bersyukur*."

"apa yang kau minta pada ibumu nak?"

"sama seperti anak-anak yang lain kepada ibunya"


"ibumu memberikannya?"

"TIDAK...!!!"


"kenapa nak?"


"sebelum ibu meninggal kemarin, dia di pukuli berame-rame oleh pedangan kaki lima, dan kelimat terakhir yang aku dengar dari mulutnya.
APAPUN AKAN AKU LAKUKAN UNTUK BUATMU BAHAGIA..."

dan bocah itu pun kembali berjalan...


subhanallah...

semoga tidak ada lagi nyawa, darah dan air mata kekecewaan yang mengotori bulan sucimu di tahun depan wahai nabi terakhir... amin...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar